Ruqyah Syar'iyyah Bali
Jumat, 01 April 2016
GEJALA GANGGUAN JIN
Syaikh Wahid abdussalaam baly dalam kitab wiqoyatul insaan minal jin wa syaithon, menjelaskan gangguannjin ada 2 , yaitu saat sadar dan gejala saat tidak sadar ( waktu tidur).
A) Aktivitas tidur
1. Al Araq ( sulit tidur).
2. Al Qolaq ( gelisah ).
3. Al Kawabis (ketindihan)
4. Al Ahlam al Mufzi'ah (mimpi yg menyeramkan).
5. Ru'yatul hayawanaat ( mimpi sejumlah hewan).
6. Al Qardhu (gigi beradu).
7. Al Dhahk, al bukaa dan al surokh ( tertawa, menangis, dan berteriak ).
8. At Ta'awwuh ( mengeluarkan suara mengeluh).
9. Berdiri dan berjalan tanpa sadar dalam tidur.
10. Mimpi jatuh dari tempat tinggi,
11. Mimpi dirinya berada di kuburan, tempat sampah atau jalan yg mengerikan.
12. Bermimpi melihat orang yg aneh, seperti orang yg berpostur tinggi, atau pendek , serba hitam.
B. Mimpi.
1. Hewan.
2. Manusia.
3. Jatuh dari tempat tinggi.
4. Tema air.
5. Tema kematian.
C. Fisik.
1. Panas ( cenderung marah).
2. Dingin (cenderung penakut).
3. Ada yg bergerak di tubuh.
4. Setrum lembut kecil seperti kesemutan.
5. Sakit dibagian tertentu yg dokter sulit menyembuhkan.
6. Sesak tidak wajar.
7. Batuk tidak wajar.
8. Pusing bukan karena sakit fisik.
9. Setiap pagi dan sore sering merasa sakit.
10. Sering blank, melamun dan kosong pikiran.
D. Perilaku.
1. Mudah cemas.
2. Mudah merah.
3. Mudah sedih.
4. Syahwat berlebih.
5. Mudah emosi.
6. Ada bisikan.
7. Malas ibadah.
8. Kusut, lesu, tidak bergairah.
9. Was-was berlebihan.
10. Sulit memaafkan.
11. Mudah curiga.
KCR Bali
Fp facebook.com/kcr.bali
Kcrbali.blogspot.comi
Rabu, 30 Maret 2016
Ruqiyah mandiri
Muqodimah Ruqyah
Muqodimah ruqyah ini akan anda lakukan sebelum memulai meruqyah diri anda sendiri. Tentu saja, kita harus mmpersiapkan tempat, ruhani dan jasmani kita serta memperhatikan adab-adab dalam berdo’a atau adab bagaimana saat kita meminta kepada Allah. Semua benda-benda yang mengandung kesyirikan harus dimusnahkan terlebih dahulu.
Berikut ini adalah tatacara untuk memulai Ruqyah Mandiri (jika kondisi darurat, maka cukup lakukan point 3 saja):
Berwudhu untuk mensucikan jasmani kita, untuk lebih sempurna mandilah agar hati sejuk dan lembut.
Shalat Mutlak (Baik 2 atau 4 rakaat) untuk memohon pertolongan kepada Allah) baik di sujud terakhir atau selepas shalat.
Mengucapkan Ta’awudz, Basmallah, Beristighfar dan Shalawat Nabi.
Taawudz bisa dengan membaca salah satu lafal berikut;
“Audzubillahiminassayitoonirrajiim”, atau “Audzubikalimatillahi tammati tammati minkulli syariima kholak” atau ‘Audzubillahikalimatillahit tammati tammah, mingkulli sayyitoni wahammah, wamingkulli ‘ainu lammah” atau “’Audzubillahisami’il aliimi minassayitooniraajiim”
Basmallah, memulai do’a dengan menyebut Asma-Nya yang maha Agung.
Istighfar, bisa membaca; “Astaghfirullahal adziim, alladi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum waatubu ilaih” atau “Laa ilaaha illa anta, subhanaka inni kungtum minadzalimiin”. Atau bisa diganti dengan shalat taubat, jika belum pernah bertaubat dari kesyirikan.
Shalawat, lakukan seperti biasa; semisal, “Allahuma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad”
Memohon kekuatan kepada Allah, bisa dilakukan dengan membaca salah satu do’a sebagai berikut:
La Hawla walaa Quwwata Illa Billahil aliyhil Adziim.
Hasbunallah wanikmal wakiil nikmal maula wanikman nasiir.
Bismilahiladi layadhuru maasmihi sayiung fil ardhi wala fissama wahua samiun aliim.
Mulailah melakukan ruqyah mandiri.
Tutorial Universal 3Qul
3Qul adalah sebutan kependekan dari 3 surah dalam Al Quran ( Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas) atau Qulhuwallahuahad..., Qul A’udzubirabbil falaq... dan Qul a’udzubirabbinnass....
3 Surah ini, diawali dengan surah Al Fatihah dan ditambahkan dengan ayat Kursi diakhir baca sudah bisa dijadikan senjata untuk ruqyah secara universal/umum untuk semua penyakit.
Tehnis Ruqyahnya macam-macam, bisa dibacakan dan ditiupkan ke tempat sakit, dibacakan dan ditiupkan ke telapak tangan lalu diusapkan atau ditepuk-tepuk ke tempat sakit atau ditiupkan ke air dan dido’akan lalu diminum. Insya Allah, atas izin Allah akan menjadi obat bagi mereka yang yakin akan pertolongan Allah melalui do’a dan membacakan Al Qur’an. Pada intinya, dengan lafaz “Basmalah” saja sudah menjadi obat jika kita yakin.
Untuk selanjutnya, ruqyah universal ini akan saya sebut sebagai “3Qul” atau Al Fatihah + 3Qul + Ayat Kursi.
Selanjutnya bisa download
" Ruqiyah mandiri new di Play store "
Inilah Keutamaan dan Manfaat Membaca Surat Al Baqarah 
Al Qur’an yang merupakan kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabinya, berfungsi sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

Setiap lafadz dari surat-surat dalam Al Qur’an mempunyai keutamaan jika dibaca dan diamalkan. Begitu pula dengan surat Al Baqarah. Berikut kami rangkumkan 3 keutamaan membaca surat Al Baqarah yang bisa kita petik.
Namun sebelumnya simak dulu arti dari nama surat tersebut.
Nama Al baqarah berarti sapi betina. Di dalam Qur’an surat Al Baqarah memang tercantum kisah yang menceritakan peristiwa perintah Allah SWT terhadap kaum Nabi Musa a.s supaya menyembelih seekor sapi betina. Awalnya perintah tersebut ringan saja, namun umat Nabi Musa mempersulit diri sendiri dengan banyak bertanya mengenai kriteria sapi betina tersebut.
Maka dijelaskanlah oleh Nabi Musa a.s bahwa sapi betina yang harus disembelih tersebut mesti yang tidak tua dan tidak pula muda, akan tetapi umurnya pertengahan itu. Lalu warnanya kuning mulus yang dapat menyenangkan orang yang melihatnya. Sapi betina tersebut haruslah yang tidak ada cacatnya dan tidak pernah dipakai untuk membajak tanah.
Dengan syarat-syarat yang memang mereka sendiri terus tanyakan, hampir-hampir umat Nabi Musa tidak mendapatinya. Akhirnya sebuah riwayat menyebutkan bahwa mereka menemukan sapi betina tersebut dimiliki oleh seorang anak yatim yang baru mau melepas sapinya dengan harga yang sangat tinggi.
Dari peristiwa ini kita sudah bisa memetik pelajaran bahwa, jika ada perintah Nabi maka hendaklah kita bersegera melaksanakannya. Bukannya malah banyak tanya yang akhirnya diberatkan oleh Allah SWT melalui lisan Nabinya.
Itulah sepenggal ringkasan nama surat Al Baqarah. Sedangkan 3 keutamaan Al Baqarah adalah sebagai berikut:
1. Al Baqarah Sebagai Penjaga
Sebuah hadist yang diterima dari Abu Hurairah dari Abu Mas’ud Al Anshari ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca dua surat terakhir dari Al Baqarah di malam hari, maka cukuplah baginya untuk melindungi (dari marabahaya).” (HR Bukhari-Muslim).
Di dalam hadist lain Nabi SAW bersabda: “Apabila kamu merebahkan diri di pembaringan, maka bacalah Ayat Kursi. Karena dengan begitu malaikat Allah akan selalu menjagamu, dan syetan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” (HR Bukhari).
Dua hadist di atas kiranya sudah cukup menjelaskan tentang fungsi Qur’an surat Al Baqarah sebagai penjagaan. Membiasakan diri membaca dua ayat terakhirnya di malam hari dapat melindungi kita dari marabahaya. Sedangkan membaca Ayat Kursi (Qur’an surat Al Baqarah ayat ke 255) membuat kita mendapatkan penjagaan dari malaikat sehingga syetan pun tidak bisa mendekati kita hingga pagi hari.
Sungguh dahsyat keutamaan yang dapat kita peroleh ini. Sebagaimana kita tahu malam hari adalah waktu dimana manusia tidak ada daya dan upaya untuk menjaga dirinya. Manusia lelap tertidur tanpa bisa menghindar jika ada marabahaya atau musibah yang sedang mengintai. Marabahaya yang bisa datang dari lingkungan fisik, maupun marabahaya dari lingkungan dunia ghaib (syetan).
Allah SWT menjamin bahwa kita akan mendapat penjagaan dari bodyguard yang tidak pernah merasa lelah, tidak pernah merasa kantuk, dan tidak pernah pula lalai dari tugasnya yaitu penjagaan dari malaikat Allah. Siapa yang tidak mau dirinya dijaga oleh malaikat Allah SWT? Maka dari itu mari kita amalkan membaca dua ayat terakhir dari Qur’an surat Al Baqarah dan membaca Ayat Kursi sebelum tidur.
2. Al Baqarah Untuk Pengusiran
Selain menjaga kita, surat Al Baqarah juga dapat mengusir jin / syetan pengganggu yang berdiam diri di rumah kita. Jika jin /syetan pengganggu sudah lari dari rumah kita maka dengan kata lain, bukan hanya diri kita yang terjaga, namun suami dan anak-anak kita pun dapat terhindar dari gangguannya.
Sebuah hadist dari Abu Hurairah menerangkan bahwa, Rasululllah SAW bersabda: “Janganlah kalian menjadikan rumah laksana kuburan, karena seseungguhnya syetan akan lari dari rumah yang didalamnya dibacakan su
Undangan Pelatihan Ruqyah Syar'iyyah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا
"Dan kami turunkan Al- Qur'an suatu yg menjadi obat dan rahmat bagi orang" yg beriman. Dan Al- Qur'an itu tidaklah menambah kpd org" yg dzalim selain kerugian"(Al-Isra': 82)
Kami Komunitas Cinta Ruqyah Bali akan mengadakan "PELATIHAN RUQYAH SYAR'IYYAH" yang InsyaAllah dilaksanakan pada:
📅 Ahad, 17 April 2016
⌚ 08.00 WITA- selesai
🏠 Masjid Baitul Makmur (Monang- Maning)
👳 Ustadz Adam Amrullah
💰 Rp. 70.000,- (include: Lunch, Snack dan perlengkapan selama pelatihan)
Mari tingkatkan ketauhidan menuju insan karakter rabbani.
CP
Ikhwan: 089609501118 (Teguh)
Akhwat: 08125565137 (Nelys)
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Minggu, 20 Maret 2016
KENAPA ORANG SHALIH BISA DISIHIR?
سم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم كثيرا الى يوم الدين.اما بعد:
Sebagaimana kita ketahui manusia,selama masih diamanahi usia oleh ALLAH سبحاته وتعالى akan senantiasa menghadapi berbagai bala' ( musibah),tak memandang ia seorang yang shaleh atau ahli maksiat.Bukankah berbagai bala' pernah menimpa Nabi صل الله عليه وسلم dan para sahabatnya? Begitu pula apa-apa yang menimpa Abu Lahab dan sekutunya.Lantas apa yang membedakannya? Tentu perlu dipahami sebagai bahan introspeksi diri (muhaasabah).Syaikh Ibrahim 'Abd Al-'Alim رحمه الله dalam salah satu bukunya dengan rinci mengelompokkan jenis-jenis bala' agar kita bisa memposisikan setiap bala' yang menimpa pada takaran yang benar dan bisa membuat hati kita selalu ridho dengan ketetapan ALLAH(Taqdir).Untuk itu marilah kita mulai menjelaskan jenis-jenis bala' sbb:
1.BALA' AL-INTIQAM ( bala' balasan ).
Jenis bala' ini hanya menimpa kaum kafir,munafik,dan fasik,sehingga Allah سبحانه وتعالى membalas mereka agar menjadi pelajaran bagi yang lain dalam kehidupan ini,sebagaimana yang terjadi pada Fur'aun dan sekutunya.
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.(Al-Baqara: 50).
2.BALA' TADZKIRAH ( bala' peringatan ).
Bala' ini datang kepada hamba Allah سبحانه وتعالى yang melakukan kemaksiatan karena khilaf,akan tetapi didalam dirinya ada kebaikan yang diketahui Allah سبحانه وتعالى ,sehingga ia kembali kepada Allah سبحانه وتعالى dengan bertaubat.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(Ar-Ruum: 4).
3.BALA' AL-IKHTIBAR ( bala' ujian ).
Bala' ini akan menimpa semua orang yang mengaku beriman.Dengan bala' ini akan kelihatan orang-orang yang benar dan orang-orang yang dusta dalam keimanannya.
الم * أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ.
Alif laam miim.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(Al-Ankabuut: 1 - 3).
4.BALA' AL-TAMHISH atau AL-TAKHFIF WA RAF'U DARAJAT( bala' pembersih peringan dosa dan pengangkat derajat).
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Al-Baqara :155).
Rasulullah صل الله عليه وسلم ketika menjenguk orang yang sedang sakit selalu mengucapkan:
لا بأس طهور ان شاء الله
"Tidak mengapa(semoga sakitmu) menyucikan(menjadi kafarat dosa), in syaa Allah."Terakhir mari kita lihat kita termasuk dalam kelompok yang manakah dari empat pengelompokan bala' ini? Jika kita termasuk kelompok yang pertama,maka mari kita berlindung kepada Allah سبحانه وتعالى dari hal tersebut dan mari kita berusaha kembali kepada Allah سبحانه وتعالى sebelum segala sesuatunya terlambat.Dan jika kita termasuk kelompok yang kedua mari kita mohon kepada Allah سبحانه وتعالى agar Dia mengembalikan kita kepada-Nya dan agar bala' tersebut menjadi peringatan dan rahmat.Jika kita termasuk kelompok yang ketiga,maka kita mohon kepada Allah سبحانه وتعالى agar Dia memberikan kita keteguhan untuk bersabar agar kita lulus dari ujian tersebut.Jika kita termasuk yang keempat kita mohon kepada Allah سبحانه وتعالى agar kita bersabar dan agar kita selalu memuji Allah سبحانه وتعالى,karena dengan bala' itu Dia ingin menyucikan diri kita didunia sebelum kita menerimanya di akhirat kelak.Ingat! Setiap yang tidak baik bagimu,maka ia adalah bala'/musibah.Semoga bermamfaat!
Copas from Salahudin Sunan Al-sasaki
Minggu, 13 Maret 2016
Di Sukai JIN
Wajah Ibu muda ini berubah Seperti Wajah Pria , saat Ayat Ayat Ruqyah d bacakan atasnya..
Sebut saja Rina , sudah sekitar 7 tahun lamanya mengalami keanehan pada dirinya, perasaan Benci kepada suami , Kesal tanpa sebab yang jelas , sakit punggung , sesak dan nyeri yg sangat pada bagian lambung menambah semakin sangat penderitaannya.
Rina sempat menempuh jalur medis beberapa kali , karena latar belakang Pekerjaannya sebagai petugas kesehatan mentutnya untuk berfikir Rasional , anehnya beberapa RS. Telah didatanginya namun tak jua menemukan apa penyakit dan penyebabnya.
Ia menceritakan bahwa dirinya pun sering kali didatangi seorang di alam mimpi yg wajahnya mirip Sang Suami dan menceritakan mimpi- mimpi yg lain..
Dari hasil Anamnesa , disimpulkan Rina terkena Sihir Maridh , dan disukai Jin lantaran cukup lama si Jin sihir bersemayam dalam tubuhnya..
Hampir 2 jam sy meruqyah ibu muda ini , 1 jam pertama tidak ada reaksi sedikitpun ...
Saat sy mulai membacakan Ayat 21 Surat Arrum seketika berubah Wajah Ibu Muda ini menjadi wajah Lelaki dengan suaranya yg lantang terdengar...
" HEI BERISIK.... BERISIK ..." gak mempan gak mempan Hhhhh.. ( Jin ini terus berbicara kurang lebih 5 menitan )
Hingga saya bacakan Arti dan penjelasan dari Surat tersebut. Jin semakin meraung dan mengatakan .
Jin : Ia GUA suka sm tubuh ini GUA sudah nyaman...
Jin : GUA cuma di suruh tapi GUA gak mau keluar.....
Saya. : kamu keluar Yah , taubat yah gak boleh seperti itu kamu telah melanggar batasan Allah , kamu gak akan mengalami ketenangan karena Allah gariskan ketenangan itu terjadi jika kamu menikah dengan wanita Bangsamu sendiri..
Jin : Gua gak Mau.. Gua gak Mau..
Saya : baik kalau gak mau kamu dengarkan dan lawan ayat - ayat Allah.
Sy kemudian membacakan ayat 21 qs. Arrum dan Ayat2 yg berkaitan dengan Azab Allah , hingga akhirnya Jin Zolim ini minta ampun dan keluar atas izinNya..
Terakhir sy bacakan ayat ayat Syifa untuk menetralisir Racun Sihir yg ada pada tubuhnya. Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada Saudari kita ini dengan sempurna kesmbuhan yg mengantarkannya ke jalan Taqwa.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Copas by fb Syuhada Hanafi
Sabtu, 12 Maret 2016
TATA CARA RUQYAH
1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.
2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.
3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)” (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182).
Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan: “Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar Rabbani, 17/184].
8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun. Disebutkan dalam hadits Malik bin Rabi’ah, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
كُلُوْا الزَيْتَ وَ ادَّهِنُوا بِهِ فَإنَهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَة
"Makanlah minyak zaitun , dan olesi tubuh dengannya. Sebab ia berasal dari tumbuhan yang penuh berkah".[1]
9. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits ‘Aisyah, ia berkata: “Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan…”. [HR Muslim, Syarah An Nawawi (14/180].
Imam An Nawawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan dan mendoakannya. Banyak riwayat yang shahih tentang itu yang telah aku himpun dalam kitab Al Adzkar”.
10. Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang dikeluhkan seraya mengatakan بِسْمِ الله (Bismillah, 3 kali).
أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ
"A'udzubillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa ahaadziru
"Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti".[2]
Dalam riwayat lain disebutkan “Dalam setiap usapan”. Doa tersebut diulangi sampai tujuh kali.
Atau membaca :
بِسْمِ الله أعُوذُ بِعزَِّةِ الله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَر مَا أجِدُ مِنْ وَجْعِيْ هَذَا
Bismillahi a'udzu bi'izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu min waj'i hadza.
"Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini".[3]
Apabila rasa sakit terdapat di seluruh tubuh, caranya dengan meniup dua telapak tangan dan mengusapkan ke wajah si sakit dengan keduanya.[4]
11. Bila penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki atau tangan misalnya, maka dibacakan pada tempat tersebut. Disebutkan dalam hadits Muhammad bin Hathib Al Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al Jalal, ia berkata: Aku datang bersamamu dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di Madinah semalam atau dua malam, aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar habis. Aku pun keluar untuk mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan berguling menimpa lenganmu. Maka aku membawamu ke hadapan Nabi.
Aku berkata: “Kupertaruhkan engkau dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini Muhammad bin Hathib”. Beliau meludah di mulutmu dan mengusap kepalamu serta mendoakanmu. Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam masih meludahi kedua tanganmu seraya membaca doa:
أَذْهِبْ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
adzhib alba'sa robbannasi wasyfi antasyaafi laa syifa'a illa syifaa'uka syifaa'an laa yughodiru saqoman.
"Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak meninggalkan penyakit"[5].
Dia (Ummu Jamil) berkata: “Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh”.
12. Apabila penyakit berada di sekujur badan, atau lokasinya tidak jelas, seperti gila, dada sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan ruqyah di hadapan penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Shallallahu'laihi wa sallam meruqyah orang yang mengeluhkan rasa sakit. Disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, dari Ubay bin K’ab , ia berkata: “Dia bergegas untuk membawanya dan mendudukkannya di hadapan Beliau Shallallahu'alaihi wa salla,m . Maka aku mendengar Beliau membentenginya (ta’widz) dengan surat Al Fatihah”.[6]
Apakah ruqyah hanya berlaku untuk penyakit-penyakit yang disebutkan dalam nash atau penyakit secara umum?
Dalam hadits-hadits yang membicarakan terapi ruqyah, penyakit yang disinggung adalah pengaruh mata yang jahat (‘ain), penyebaran bisa racun (humah) dan penyakit namlah (humah). Berkaitan dengan masalah ini,
Imam An Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim: “Maksudnya, ruqyah bukan berarti hanya dibolehkan pada tiga penyakit tersebut. Namun maksudnya bahwa Beliau ditanya tentang tiga hal itu, dan Beliau membolehkannya. Andai ditanya tentang yang lain, maka akan mengizinkannya pula.
Sebab Beliau sudah memberi isyarat buat selain mereka,dan Beliau pun pernah meruqyah untuk selain tiga keluhan tadi”. (Shahih Muslim, 14/185, kitab As Salam, bab Istihbab Ar Ruqyah Minal ‘Ain Wan Namlah).
Footnote
[1]. Hadits hasan, Shahihul Jami’ (2/4498).
[2]. HR Muslim, kitab As Salam (14/189).
[3]. Shahihul Jami’, no. 346.
[4]. Fathul Bari (21/323). Cara ini dikatakan oleh Az Zuhri merupakan cara Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam dalam meniup.
[5]. Al Fathu Ar Rabbani (17/182) dan Mawaridu Azh Zham-an, no. 1415-1416.
[6]. Al Fathu Ar Rabbani (17/183).
[7]. Namlah adalah luka-luka yang menjalar di sisi badan dan anggota tubuh lainnya
WALLAHU A'LAMU BISHOWAB
Langganan:
Postingan (Atom)